Rabu, 19 Juni 2013

Hydroxytyrosol “antioksidan powerful”

By on 04.07
Apakah Anda tahu, manakah antioksidan yang paling kuat? Vitamin C? Beta-karoten? atau Teh hijau?
Tidak diantara mereka. Melainkan antioksidan yang paling kuat di dunia adalah polifenol kecil yang disebut hydroxytyrosol.


Hydroxytyrosol adalah superstar antioksidan yang paling kuat ditemukan hingga kini. Nilai ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity dalam menyerap radikal bebas yang merusak sel) 68.576 dianggap 15 kali lebih tinggi dari teh hijau dan 3 kali lebih tinggi dari CoQ10.

Dimanakah terdapat zat aktif hydroxytyrosol?
Hydroxytyrosol terutama ditemukan dalam buah zaitun, daun dan airnya. Pertama kali ditemukan dan diekstrak dari limbah yang dihasilkan ketika zaitun hijau dibilas dalam proses pembuatan minyak zaitun.

Selama beberapa dekade minyak zaitun telah dikenal selama bertahun karena sifatnya yang sehat. Negara-negara Mediterania memiliki tingkat yang lebih rendah dari penyakit jantung dan kanker dibandingkan negara-negara Barat lainnya. Para peneliti mulai mempelajari elemen yang paling karakteristik dari diet Mediterania yakni minyak zaitun. Dengan mencari senyawa yang bertanggung jawab atas efek antiinflamasi dan penurun kolesterol.

Saat itulah mereka menemukan hydroxytyrosol, polifenol yang dianggap bertanggung jawab untuk efek antiinflamasi pada minyak zaitun. Kemampuannya untuk menyerap radikal bebas dan melindungi sel-sel dan mitokondria dari kerusakan.

Hydroxytyrosol mempunyai aktivitas penyerapan radikal bebas tertinggi
Hydroxytyrosol memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus dan berkontribusi terhadap efektivitas, yaitu:
• Cepat diserap ke dalam aliran darah dan jaringan.
• Satu-satunya fenol yang mampu melintasi penghalang darah ke otak, memungkinkan untuk menyerap radikal bebas di sistem saraf pusat.
• Sebuah metabolit ‘neurotransmitter dopamine’, yang memainkan peran dalam pelindung saraf.
• Lemak dan air larut, memberikan bioavailabilitas antioksidan tertinggi dari apa pun.

Ilmu Pengetahuan di Balik Hydroxytyrosol
Pada manusia dan hewan secara in vitro, hydroxytyrosol telah terbukti:
• Mengurangi penanda/indikator peradangan termasuk IL-10, PEG-1, protein C-reaktif, COX-2, TNF-a, iNOS dan lain-lain.
• Mendukung fungsi mitokondria yang sehat dan secara signifikan meningkatkan produksi energi ATP.
• Meningkatkan kualitas hidup bagi pasien osteoporosis.
• Memberikan penurunan yang signifikan dan cepat dalam LDL atau kolesterol 'buruk'.
• Meningkatkan kesehatan mata dan mengurangi resiko degenerasi makula.
• Memiliki efek terapeutik pada sistem kardiovaskular.

Penelitian tambahan menunjukkan bahwa hydroxytyrosol memiliki manfaat kesehatan secara potensial, seperti :
1. Pelindung saraf
Sebuah penelitian di Jerman yang terdiri atas dua bagian pada tahun 2007 menyelidiki efek hydroxytyrosol pada membran mitokondria pada otak tikus, telah menyimpulkan bahwa: "... data ex vivo memberikan bukti pertama dari efek saraf asupan hydroxytyrosol."

Pada tahun 2010, kelompok yang para ahli melakukan penelitian untuk menentukan apakah hydroxytyrosol mengurangi risiko ‘neurodegeneration’ usia tergantung dan penurunan kognitif. Mereka menyimpulkan, "Hasil yang kami peroleh yakni mengkonfirmasi pengamatan sebelumnya kami sitoproteksi pada sel-sel otak ..."

2. Kesehatan Payudara 
Karena studi sebelumnya terkait konsumsi minyak zaitun yang rendah terhadap insiden kanker payudara, peneliti di Spanyol menguji efek hydroxytyrosol pada baris sel payudara manusia.

Mereka menemukan bahwa "... hydroxytyrosol bisa berkontribusi untuk menurunkan insiden kanker payudara pada populasi yang mengonsumsi minyak zaitun, karena aktivitas antioksidan dan perlindungan terhadap kerusakan DNA oksidatif pada sel mammae."

3. Neuropati diabetik
Dalam studi yang dipublikasikan bulan lalu (Mei 2012) dengan menggunakan tikus, peneliti Italia meneliti hydroxytyrosol sebagai strategi baru yang potensial untuk menangkal perkembangan perifer neuropati diabetik.

Mereka menyimpulkan, "Penelitian ini memberikan bukti potensi terapi dari hydroxytyrosol bahan alami pada tahap awal neuropati diabetes."

Sumber: prohealth

0 komentar:

Posting Komentar